HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN PEMUKIMAN

Jumat, 22 Oktober 2010 ·
HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN PEMUKIMAN
DOSEN PEMBIMBING :
NOPRIADI, SKM, M.Kes.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH PEKAN BARU





ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Konsep dan batasan kesehatan lingkungan
Pengertian kesehatan menurut WHO
Keadaan yang meliputi kesehatan fisik,mental,dan social yang tidak hanya berarti suatu keadaan yanag bebas dari penyakit dan kecacatan.

Menurut uu no.23/1992 tentang kesehatan
Keadaan sejahtera dari badan ,jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonois

Pengertian lingkungan menurut Encyclopaedia of science & teknologi(1960)
Sejumlah kondisi diluar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme

Menurut encyclopaedia Americana(1974)
Pengaruh yang ada diatas/sekeliling organisme.

Menurut A.L.Slamet riyadi(1976)
Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung mapun tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu

Pengertian kesehatan lingkungan
Menurut HAKLI(Himpunan ahli kesehatan lingkungan indonesia)
Suatu kondisi yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup mansia yang sehat dan bahagia.

Menurut WHO(World health organization)
Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia

Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul azwar,Slamet riyadi,WHO dan sumengen)
Upaya perlindungan ,pengelolaan,dan modifikasi yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.

Ruang lingkup kesling

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesling :
• Penyediaan air minum
• Pengelolaan limbah dan pengendalian pencemaran
• Pembuangan sampah padat
• Pengendalian vector
• Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
• Hygiene makanan,termasuk hygiene susu
• Penngendalian pencemaran udara
• Pengendalian radisi
• Kesehatan kerja
• Pengendalian kebisingan
• Perumahan dan pemukiman
• Aspek kesling dan transportasi udara
• Pencemaran daerah dan perkotaan
• Pencegahan kecelakaan
• Reaksi umum dan peristiwa
• Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemic/wabah,bencana alam dan perpindahan penduduk
• Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin ling

Menurut pasal 22 ayat (3) UU NO.23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8:
• Penyehatan air dan udara
• Pengamanan limbah padat/sampah
• Pengamanan limbah cair
• Pangamanan limbah gas
• Pengamanan radiasi
• Pengamanan kebisingan
• Pengamanan vector penyakit
• Penyehatan dan pengamanan lainnya (misal:pasca bencana)

Sasaran kesling ( pasal 22 ayat (2) UU 23/1992)

• Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
• Lingkungan pemukiman :rumah tinggal, asrama/yang sejenis
• Lingkungan kerja : perkantoran, kawsasan industri/yang sejenis
• Angkutan umum : kendaraan berat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
• Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dalam keadaan darurat,bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran ,reactor/tempat yang bersifat khusus.












Permasalah kesehatan yang ada di Indonesia

Masalah yang sering terjadi di Indonesia seperti demam berdarah,busung lapar(gizi buruk),diare,dsb.sebenarnya bkan masalah baru di Negara kita .data menujukkan bahwa prevalensi gizi kurang dan gizi buruk tidak menunjukkan penurunan sejak 1998 .ini berarti, selama ini masalah tersebut? Tersembunyi?atau tidak dilaporkan.kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah ,dan diare terjadi setiap tahun dengan besaran dan lokasi berbeda.yang perlu dicatat bahwa dampak dari masalah tersebut saling terkait.

Demikian disampaikan Menkes DR.Dr.Siti Fadilah Supari,Sp.JP(K) dalam dialog bersama ibu-ibu yang memiliki balita dan layanan kesehatan Cuma-Cuma (LKC) memulai program dompet ANTV Peduli Gizi Anak .acara yang diselenggarakan dalam rangka memmperingati 60 tahun kemerdekaan inidonesia ini memilih tema ?Anak Indonesia merdeka dari gizi buruk ! berlangsung di Jakarta , senin 15 agustus 2005.

Menkes menjelaskan bahwa masalah kesehatan berawal dari perilaku,lingkungan dan pemanfaatan layanan kesehatan.dengan berperilaku hidup sehat dan bersih ,lingkungan yang bersih dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti pemantauan tmbuh kembang anak,pemberian ASI dan MP-ASI secara tepat , iminisasi lengkap, maka masalah kesehatan dapat dicegah.

Lebih lanjut Menkes memaparkan salah satu penyebab gizi buruk adalah lemahnya ketahanan pangan terutama pada keluarga miskin,selain itu juga masalah lingkungan yang tidak bersih .anak yang kekurangan asupan giziakan mudah sakit karena daya tahan rendah .masalah pada pola asuh sngat mempengaruhi timbulnya 2 faktor ini.tingkat pendidikan ,pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi dan kesehatan sangat menentukan keadaan gizi anak.

Dalam memberantas gizi buruk pemerintah kerap menghadapi kendala diantaranya banyak kasus belum dilaporkan ,beberapa kasus terlambat dirujuk sehingga saat ditangani petugas medis kondisi pasien sudah sangat buruk . selain itu ditemukan beberapa kasus yang tidak mau dirujuk denagn alasan ekonomi , sementara sebagian besar kasus dirawat ,pulang sebelum sembuh dengan berbagai alasan.

Menkes menyadari bahwa penanggulangan masalah gizi buruk tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah saja .perlu upaya berkeseimbangan dalam rangka perbaikan gizi pelaksanaannya memerlukan kemitraan antara masyarakat termasuk LSM , dunia usaha , pemerintah.

Disamping akses air bersih yang buruk ,situasi kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk berilaku bersih .bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama ditingkat propinsi.




PENDAHULUAN

Pada awal tahu 2004 kati dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit demam berdarah dengue(DBD),dengan jumlah kasus yang cukup banyak.hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit kewalahan dalam menerima pasien DBD. Untuk mengatasinya pihak rumah sakit menambah tempat tidur dilorong-lorong rumah sakit serta merekrut tenaga medis dan para medis.merebaknya kembali kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan .sebagian menganggap ini terjadi karena kurang nya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan sebagian lain menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus ini .

Penyakitb demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DHF) ialah penyakit yang disebab kan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat di seluruh pelosok Indonesia ,kecuali ditempat tinggi lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut.

Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti lain seperti flu atau typus.hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelah gejalanya . pasien DBD sering menukjukkan gejala batuk,pilek, mutah,mual , maupun diare.masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu dan tipus .oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue , patofiologi,dan ketajaman,pengamatan klinis.dengan pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap , diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboraturium)dapat membantu terutama bila gejala klinis kurang memadai.

Pencegahan

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya,yaitu nyamuk aedes agypti.pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat,yaitu:
A lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuktersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan nyamuk (PSN),pengelolaan sampah padat,modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia ,dan perbaikan desain rumah.sebagai contoh :
Menguras bak mandi/penampungan air- sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Mengganti/mengurus vas bunga dan tempat-minum burung seminggu sekali.
Menutup dengan rapat bak mandi
Mengubur kaleng-kaleng bekas , aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dsb.
b. biologis
pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), ada bakteri (B+.H-14)
c.kimiawi
pengasapan/fogging (dengan menggunakan malatihon dan fenthion), yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.

pengobatan

pengobatan penderita demam berdarah adalah dengan cara:
 Penggantian cairan tubuh
 Penderita diberi minum sebanyak 1,5 ltr dalam 24 jam (air the dan gula sirup atau susu)
 Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam (oralit) kalau oerlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.

Kebijakan pemerintah

Dalam rangka yang ditimbulkan oleh penyakit demam berdarah,pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan , diantaranya :
a. memerintahkan semua rumah sakit baik swasta maupun negeri untuk tidak menolak pasien yang menderita DBD.
b. Meminta direktur / direktur utama rumah sakit untuk memberikan secepatnya perrtolong secepatnya kepada penderita. DBD sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku serta membebaskan seluruh biaya pengobatan dan perawatan penderitaan yang tidak mampu sesuai program PKPS-BBM/program kartu sehat.(SK Menkea No.143/Menkes/II/2004 tanggal 20 Februari 2004).
c. Melakukan fogging secara missal didaerah yang banyak terkena DBD.
d. Membagikan bubuk abate secara gratis pada daerah-daerah yang banyak terkena DBD.
e. Penyebaran pamphlet lewat udara tentang penting nya melakukan gerakan 3M (menguras, menutup, menghibur)
f. Menurunkann tim bantuan teknis untuk membantu RS di daerah,yang terdiri dari unsure-unsur : 1.Ikatan Dokter Anak Indonesia
2.Pengaturan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia
3.Asosiasi Rumah Sakit-Daerah
g. membantu propinsi yang mengalami KLB dengan dana masing-masing 500 juta , diluar bantuan gratis kerumah sakit
h. mengundang konsultan WHO untuk memberikan pandangan , saran dan bantuan teknis
i. melakukan kajian sero-epidemiologi untuk mengetahui penyebaran virus dengue.

Tindakan badan litbang kesehatan

Dalam rangka membantu mengatasi penyakit demam berdarah,badan litbang kesehatan telah melakukan beberapa penelitian , diantaranya :
Penelitian seroepidemiologi infeksi virus dengue pada anak-anak dan remaja di mataram , tahun 1998
Penelitian evaluasi dan pembinaan pokja DBDkhusunya ibu dasa wisma dalam pelaksanaa penanggulangan penularan penyakit DBD, tahun 1998
Penelitian peningkatan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) berbasis masyarakat dengan pendekatan pendidikan kesehatan masyarakat, tahun 2000
Penelitian pengembangan metode pemberantasan demam berdarah dengue didaerah endemis kabupaten grabotgan,tahun 2001
Penelitian kejadian luar biasa demam berdarah dengue di DKI Jakarta 2003
Penelitian demam berdarah dengue pada sepuluh rmah sakit di DKI Jakarta tahun 2004


Kesimpulan

1. penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah virus dengue tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4
2. perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DHF terutama pada musim penghujan
3. dan cara yang paling efektif untuk pencegahan penyakit DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan ? 3M plus? yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat sertya disesuaikan dengan kondisi setempat.





















DAFTAR PUSTAKA

http:/www.blogger.com.feeds./076936830643251749/post/default
http:/ajago.blogspot.com?2007/12/dasar-kesehatan-lingkungan.html
http:/www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberadarah1.htm

























HUBUNGAN KESEHATAN DENGAN PEMUKIMAN
DOSEN PEMBIMBING :
NOPRIADI, SKM, M.Kes.









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH PEKAN BARU
| More

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor :

Entri Populer

 

Suhardi | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD